METRO – Dalam suasana khidmat dan penuh semangat kebersamaan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro menggelar sidang paripurna istimewa dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-88 Kota Metro, Senin (9/6/2025) lalu.
Rapat paripurna yang berlangsung di Gedung DPRD Kota Metro itu dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Ria Hartini, serta dihadiri Wakil Ketua I Ahmad Khuseini, Wakil Ketua II Abdulhak, dan 22 anggota DPRD lainnya. Hadir pula perwakilan Gubernur Lampung Ganjar Jationo, Sekretaris Daerah Kota Metro, jajaran OPD, camat, lurah, organisasi masyarakat, LSM, tokoh masyarakat Buya Hasyim Zakaria, serta para tamu undangan.
Dalam momentum bersejarah ini, Wali Kota Metro Bambang Iman Santoso menegaskan komitmennya untuk membawa Kota Metro menuju era baru: “Kota Cerdas, Berbudaya, dan Religius.”
“Kota Cerdas berarti digitalisasi birokrasi, efisiensi pelayanan, dan ekosistem ekonomi yang inovatif. Namun, kita tidak boleh melupakan akar budaya dan nilai spiritual,” ujar Bambang dalam pidatonya.
Bambang mengungkapkan, roda ekonomi Metro selama ini digerakkan oleh sektor jasa seperti pariwisata, kesehatan, perdagangan, dan pendidikan. Hal tersebut tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai 80,41, berstatus sangat tinggi dan tertinggi di Provinsi Lampung.
Selain itu, pendapatan per kapita warga Metro menembus Rp 48,26 juta, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,88 persen, serta inflasi yang berhasil ditekan di angka 1,51 persen.
Meski begitu, ia mengakui masih ada tantangan yang perlu dihadapi, salah satunya peningkatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang kini berada di angka 3,71 persen.
“Kita tidak boleh cepat puas. Kota Metro harus terus berbenah dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan. Inilah saatnya Metro naik kelas, menjadi kebanggaan bukan hanya Lampung, tapi juga Indonesia,” tegas Bambang.
Menutup rangkaian peringatan, DPRD Kota Metro juga menyampaikan sejumlah catatan penting kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Metro. Wakil Ketua II DPRD, Abdulhak, menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap birokrasi dan percepatan pembangunan, terutama di sektor infrastruktur dan sumber daya manusia.
“Usia ke-88 ini harus menjadi momentum refleksi. Kita perlu memperkuat tata kelola pemerintahan dan mempercepat pembangunan infrastruktur agar Metro semakin maju dan berdaya saing,” ujarnya.
Peringatan HUT ke-88 Kota Metro menjadi pengingat bahwa perjalanan panjang kota ini bukan sekadar perayaan usia, tetapi juga komitmen untuk melangkah menuju masa depan yang lebih cerdas, berdaya, dan bermartabat.
(ADV)
