Leononenews.com
Bandar Lampung- Ribuan petani singkong dari berbagai daerah di Lampung menggelar aksi unjuk rasa di lapangan Kantor Gubernur Lampung, Senin (13/1/2025).
Petani meminta agar dibuat ketetapan untuk harga singkong Rp1.400 per kg dan rafaksi maksimal 15 persen. Bukan hanya sekadar kesepakatan lisan tanpa ada kekuatan hukum.
Aksi unjuk rasa itu sempat memanas karena massa aksi menarik kawat berduri yang telah dipasang anggota Polri sebagai pembatas lapangan Korpri dengan komplek Kantor Gubernur dan DPRD Lampung.
Para petani singkong mendesak Pj Gubernur Lampung, Samsudin dan perwakilan DPRD Lampung untuk keluar dan menemui pedemo.
Diketahui, massa telah berkumpul di lapangan Korpri sejak pukul 09.30 WIB. Namun, hingga pukul 11.40 WIB belum ada perwakilan pemerintah provinsi maupun DPRD yang menemui massa.
Hal itu membuat situasi memanas dan para petani mulai mendesak masuk ke area kantor Pemprov Mereka dengan kompak menarik kawat berduri yang menghadang, namun aksi ini tidak membuahkan hasil.
“Bapak Gubernur, bapak Ketua DPRD, kami datang meminta janji bapak terkait harga singkong Rp1.400 per kilo yang sudah disampaikan,” ujar salah seorang pendemo.
“Kami masyarakat petani bukan orang bodoh, tapi kami punya etika dan moral. Kami minta gubernur menemui kami untuk kita berunding,” ujarnya.
Massa mengatakan jika tidak ada perwakilan Pemprov atau DPRD yang menemui mereka, maka para petani akan mengadakan unjuk rasa di setiap kantor pemda kabupaten/kota.
Sementara orator lainnya mengatakan saat ini singkong mereka dibeli dengan harga Rp900 per kg dengan potongan refraksi 15 persen.(Tim)